Websitour

5 Hal yang Bikin Pengusaha Travel Gagal di Dunia Digital

Di era serba online seperti sekarang, banyak pengusaha travel yang mencoba terjun ke dunia digital dengan harapan bisa menjangkau lebih banyak pelanggan dan meningkatkan booking. Tapi kenyataannya, gak sedikit juga yang justru gagal, bahkan mundur sebelum benar-benar berkembang.

Kenapa bisa begitu? Apa karena persaingan terlalu ketat? Atau mungkin karena salah strategi?

Yuk kita kupas 5 hal yang sering bikin pengusaha travel gagal saat masuk ke dunia digital, biar kamu gak ikut terjebak!

1. Pakai Website Tapi Cuma Buat Formalitas

Banyak pengusaha bikin website hanya karena “katanya penting”. Akhirnya websitenya ya gitu-gitu aja: tampilannya standar, gak update, loading lama, dan gak ada fitur booking. Padahal website bisa jadi pusat penjualan utama kalau dimaksimalkan.

Tips:
Pastikan websitemu punya fitur penting seperti form booking, itinerary yang jelas, galeri visual, dan tentu saja tampilan yang menarik. Jangan lupa juga optimasi SEO supaya muncul di pencarian Google.

2. Cuma Andalkan Instagram (Tanpa Strategi)

Instagram memang powerful, tapi kalau cuma posting foto-foto tempat wisata tanpa storytelling, tanpa call to action, atau bahkan tanpa konsistensi — ya ujung-ujungnya gak ngaruh juga ke penjualan.

Tips:
Gunakan strategi konten yang terencana. Posting dengan format carousel untuk edukasi, reels untuk menarik perhatian, dan jangan lupa pakai caption yang mengajak. Konsisten lebih penting daripada sekadar aesthetic.

3. Anti Google Ads atau SEO Karena Takut “Mubazir”

Ada yang mikir, “Ah, iklan Google itu mahal dan belum tentu dapet pelanggan.” Atau, “Ngapain SEO, ribet banget.” Padahal dua hal ini bisa jadi mesin utama dapetin tamu dari luar kota atau luar negeri.

Faktanya:
Google Ads bisa ditargetin ke keyword spesifik kayak “paket tour Labuan Bajo 3 hari” yang langsung dituju sama orang yang niat beli. SEO memang butuh waktu, tapi efeknya jangka panjang banget.

4. Gak Punya Sistem Follow-up

Calon pelanggan udah tanya di WhatsApp, tapi gak ditindaklanjuti. Udah masukin form booking, tapi gak langsung dikonfirmasi. Ini sering banget kejadian dan bikin pelanggan lari ke kompetitor yang lebih cepat merespons.

Tips:
Gunakan WhatsApp Business dengan balasan otomatis, katalog, dan label untuk follow-up. Bahkan lebih bagus lagi kalau pakai sistem CRM sederhana untuk track leads.

5. Gak Sadar Pentingnya Review dan Testimoni

Testimoni pelanggan sering dianggap sepele, padahal ini bisa jadi “bukti sosial” yang sangat kuat. Banyak orang butuh validasi dari pengalaman orang lain sebelum memutuskan membeli.

Tips:
Minta review dari pelanggan setelah trip selesai. Dorong mereka isi Google Review, dan tampilkan testimoni itu di website maupun media sosial.

Kesimpulan: Digital Bukan Sekadar Pindah ke Online, Tapi Bangun Sistem

Masuk ke dunia digital bukan berarti cuma “ada di internet”. Tapi kamu harus punya sistem yang bekerja, dari tampilan profesional, strategi pemasaran yang jelas, hingga pelayanan pelanggan yang cepat dan responsif.

Dan kalau kamu pengen mulai dengan cara yang lebih terarah, kami bisa bantu. Dari bikin website yang beneran bisa jualan, sampai bantu kelola iklan dan media sosial kamu. Tapi tentu, semua bisa kamu mulai dulu dari langkah kecil dan strategi yang tepat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *